Senin, 22 November 2010

Obat Kanker Darah dengan Herbal Sarang Semut

Obat Kanker Darah (Leukemia)

Pengobatan kanker darah (Leukemia) secara medis seringkali dilakukan dengan kemoterapi. Masalahnya, obat sitostatika yang digunakan tidak hanya memberantas sel kanker. Sel-sel darah normal yang diproduksi dalam sumsum tulang turut terberantas sehingga pasien mengalami kondisi yang sangat rawan terhadap infeksi, perdarahan, maupun masalah kesehatan yang umum.

Karena ingin menghindari efek samping dari kemoterapi, banyak orang telah beralih pada pengobatan kanker alternatif yang alami. Tanaman herbal telah banyak dimanfaatkan sebagai pengobatan kanker alternatif yang terbukti mujarab. Salah satu herbal yang paling banyak diminati saat ini untuk membantu pengobatan kanker adalah Sarang Semut. Tanaman ini telah tersiar kemasyurannya dalam menyembuhkan berbagai jenis kanker,  termasuk kanker darah atau Leukemia. Apa yang menjadikannnya populer sebagai obat kanker?

Dr. M. Ahkan Subroto,
Ahli Peneliti Utama dari Pusat Bioteknologi LIPI, mengungkapkan bahwa dengan limpahnya kandungan berbagai senyawa aktif penting seperti flavonoid, tanin, polifenol dan berbagai mineral yang berguna sebagai anti-oksidan dan anti-kanker, maka Sarang Semut sangat tepat digunakan sebagai obat kanker dan tumor. Kemampuan Sarang Semut secara empiris sebagai obat kanker dan tumor diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor dan kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi (menghambat proses perbanyakan sel abnormal pada kanker), penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.

Selain itu, Sarang Semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E yang berefek antioksidan efektif. Menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, Guru Besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol itu cukup tinggi. Tokoferol berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker serta menangkal serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif. Maka, kandungan senyawa ini juga merupakan salah satu senyawa yang memegang peranan penting sebagai antikanker. Penelitian menunjukkan bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas hingga 96%. Sedangkan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol, sampai sekitar 313 ppm.

Sejak diperkenalkan 6 tahun yang lalu sebagai tanaman obat, pengguna Sarang Semut kini semakin bertambah, tidak terbatas di Papua dan Indonesia, tetapi juga digunakan di beberapa negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Jerman, dan Belanda. Umumnya, pengguna Sarang Semut melaporkan bahwa mereka sudah dapat merasakan hasilnya setelah 1-2 bulan penggunaan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar